Profil Tokoh: Anies Baswedan


Pernahkah anda mendengar tentang Indonesia Mengajar?
Belum?

Baiklah...
Indonesia Mengajar (IM) adalah sebuah inisiatif yang didirikan oleh Anies Baswedan yang memiliki visi untuk memberikan akses pengetahuan ke seluruh anak di Indonesia. Tujuannya adalah mengisi kekurangan tenaga pengajar berkualitas di daerah di Indonesia hari ini, dan menyiapkan calon-calon pemimpin muda Indonesia yang memiliki pengetahuan grass-root tentang daerah di Indonesia. IM memberi kesempatan kepada lulusan terbaik dari berbagai universitas untuk menjadi jendela kemajuan di daerah melalui wahana bekerja sebagai guru selama satu tahun. IM dimaksudkan menjadi sarana yang efektif untuk menempa jiwa pengabdian dan kepemimpinan seseorang dalam kegiatan sosial yang kreatif.

Berikut ini adalah profil dari inisiator ide sekaligus pelaksananya: Bapak Anies Baswedan!
*   *   *

Siapa dia?
Anies Rasyid Baswedan Ph.D., (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969) adalah intelektual asal Indonesia.
Pada 2005, Anies menjadi direktur riset pada The Indonesian Institute. Di usia muda (38 tahun) ia menjadi rektor Universitas Paramadina.


Jiwa kepemimpinan
Sejak kecil Anies sudah akrab dengan dunia organisasi dan kepemimpinan. Ketika usianya baru 12 tahun, Anies membentuk kelompok anak-anak muda (7-15 tahun) kampungnya yang diberi nama 'Kelabang' (Klub Anak Berkembang). Mereka kemudian membuat seragam lengkap dengan tulisan 'Kelabang' dan gambar binatang kelabang (lipan), dan mengadakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian.

Ketika SMA, Anies pernah menjadi ketua OSIS se-Indonesia ketika ia mengikuti pelatihan kepemimpinan di Jakarta pada September 1985. Ia menjadi ketua untuk 300 delegasi SMA-SMA se-Indonesia.
Saat itu Anies baru berada di kelas satu.

Intelektual Dunia
Majalah Foreign Policy memasukan Anies dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia. Nama Anies Baswedan tercantum sebagai satu-satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar yang dirilis majalah tersebut pada edisi April 2008. Anies berada pada jajaran nama-nama tokoh dunia antara lain tokoh perdamaian, Noam Chomsky, para penerima penghargaan Nobel, seperti Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen, serta Vaclav Havel, filsuf, negarawan, sastrawan, dan ikon demokrasi dari Ceko. Sementara, World Economic Forum, memilih Anies sebagai salah satu Young Global Leaders (Februari 2009).

Pada April 2010, Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang versi majalah Foresight yang terbit di Jepang. Nama Anies disematkan bersama 19 tokoh dunia lain seperti Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National Congress India Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS, Paul Ryan.

Majalah bulanan berbahasa Jepang itu menilai bahwa Anies adalah tokoh yang merupakan salah satu calon pemimpin Indonesia masa mendatang. Anies adalah seorang muslim moderat yang sampai saat ini tetap konsisten pada pendiriannya untuk tidak memihak pada kekuatan (politik) tertentu.

Pada Pemilu 2009, Anies menjadi moderator dalam acara debat calon presiden 2009. Pada akhir 2009, Anies dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi anggota Tim-8 dalam kasus sangkaan pidana terhadap pimpinan KPK yaitu Bibit dan Chandra. Anies, yang bukan berlatar belakang hukum, dipilih menjadi Juru Bicara Tim-8. Penyampaiannya yang sistematis, tenang dan obyektif dianggap turut membantu menjernihkan suasana dalam suhu politik yang agak memanas pada masa itu


Pendidikan Tinggi
Perihal pendidikan tinggi, menurut Anies, perguruan tinggi tidak boleh memandang dirinya sebagai penjual jasa pendidikan dan memandang mahasiswa sebagai pembelinya. Pendidikan tinggi di Indonesia seharusnya dipahami oleh pelakunya sebagai pendorong kemajuan bangsa dan memosisikan mahasiswa sebagai agent of change. Anies menganggap bahwa pemuda inilah yang akan menggantikan peran generasi tua pada masa depan.

Pada 2008, Ia merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina bernama Paramadina Fellowship. Program ini mengadopsi konsep yang biasa digunakan di universitas-universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat penerima beasiswa.

Jika mahasiswa A mendapat beasiswa dari institusi B, yang memang menjadi salah satu sponsor, di belakang nama mahasiswa dicantumkan nama sponsor, menjadi A, Paramadina, Institusi B Fellow. Sebagai contoh Andi, Paramadina Adaro Fellow. Selain itu, bagi Anies, lulusan perguruan tinggi yang baik adalah bukan yang setelah lulus berlomba membuat CV (curriculum vitae) sebagus mungkin. Baginya, mahasiswa harus dapat membuat proposal bisnis ketika lulus. Harapannya, mereka bukan mencari pekerjaan kelak tetapi akan membuka lapangan pekerjaan.


Tentang Indonesia Mengajar
Indonesia Mengajar adalah ide yang dicetuskan oleh Anies Baswedan. Indonesia Mengajar menempatkan sarjana-sarjana terbaik di pelosok negeri. Kehadiran mereka adalah untuk mengajar, mendidik, menginspirasi dan menjadi jembatan bagi masyarakat  desa-desa terpencil dengan pusat-pusat kemajuan. Di pelosok negeri, para Pengajar Muda (guru-guru tersebut) akan memiliki kawan baru, rumah baru, dan keluarga baru. Kelak, desa-desa tersebut akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan para calon pemimpin tersebut.


Begitu juga sebaliknya, para Pengajar Muda akan meninggalkan ilmu, inspirasi dan kenangan di masyarakat desa di pelosok negeri. Tanda pahala para Pengajar Muda akan membekas di setiap prestasi anak-anak dan di setiap kemajuan di desa-desa tempat mereka pernah tinggal. Indonesia Mengajar yakin bahwa semua itu adalah rajutan erat yang akan menguatkan tenun kebangsaan kita.



Comments